Lebih dari 40 persen puskesmas di Indonesia belum memiliki tenaga dokter. Ini dikhawatirkan menghambat target MDGs seperti angka kematian ibu. Demikian kata Staf Ahli Menteri Kesehatan Budi Sampurna.
"Untuk mengatasi masalah ini, mulai tahun 2012, rekrutmen dokter PTT(Pegawai Tidak Tetap, red) akan ditingkatkan dan dengan masa tugas sekurang-kurangnya satu tahun," kata Staf Ahli Bidang Medikolegal Menteri Kesehatan Prof. Budi Sampurna dalam Muktamar VI Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) di Mataram, Jumat.
Ketika menyampaikan pidato Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, kemudian Budi Sampurna menyatakan saat ini kekurangan tenaga dokter puskesmas itu akan diisi dengan program PTT karena saat ini banyak dokter baru yang ingin cepat-cepat menyelesaikan masa baktinya di puskesmas sehingga pemahaman mereka tentang program-program kesehatan masih kurang.
"Dengan pelaksanaan program PTT, maka pimpinan puskesmas umumnya bukan dokter sehingga para dokter hanya fokus pada aspek pengobatan saja," katanya. Berdasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, target MDG poin ke-5 yaitu penurunan angka kematian ibu melahirkan belum tercapai.
Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia sebenarnya telah mulai mengalami penurunan yaitu dari 300 per 100.000 kelahiran hidup pada 20044 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada 2007.
Namun angka tersebut masih jauh dari target MDG yang harus dicapai pada 2015 yaitu menurunkan angka kematian ibu melahirkan menjadi hanya 102 per 100.000 kelahiram hidup.